Selasa, 08 April 2014

PRAISE (Promoting Real Australian Indonesian Science Education)

Opini yang ditulis oleh Bapak Ismunandar,(Director SEAMEO Qitep in Science tertanggal 25/02/2014 (http://kemdikbud.go.id/kemdikbud)  menjelaskan bahwa : 

Salah satu tujuan pembelajaran sains adalah menyiapkan generasi yang akan datang untuk mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki ke situasi baru yang belum pernah ia jumpai sebelumnya. Pembelajaran sains yang memungkinkan dicapainya tujuan tersebut adalah pembelajaran sains yang mengajak pembelajar untuk mengalami proses pencairan pengetahuan atau yang sering disebut dengan inkuiri, identik dengan yang dilakukan saintis dalam kegiatan pencarian pengetahuan baru.  Proses yang sama dengan apa yang dalam kurikulum 2013 disebut sebagai kemampuan dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan).
Dalam rangka turut mensukseskan program Kemdikbud menyiapkan dan mengimplementasikan Kurikulum 2013, SEAMEO Qitep in Science bekerjasama dengan Science by Doing Australia mengembangkan bahan ajar berbasis inkuiri dan mengimplementasikannya secara terbatas. Proyek ini diberi nama PRAISE (Promoting Real Australian Indonesian Science Education). Pelaksanaan proyek ini didanai Kemdikbud bekerja sama dengan AusAid dan Questacon, Australia. Implementsi terbatas dilaksanakan di 10 sekolah di Kabupatan Bandung Barat (KBB) dan Kota Bandung (KB), melibatkan 50 guru sains dan 2800 siswa SMP kelas 8. Dukungan dari Kemdikbud, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan KBB dan KB, serta Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sangat melancarkan proyek ini.
Proyek ini diawali dengan menulis buku siswa dan buku guru. Topik sains yang dipilih adalah Materi dan Perubahannya. Materi ini dipilih salah satunya karena materi ini erat dengan topik Kimia, yang disinyalir paling sering dianggap sulit oleh guru dan siswa. Buku siswa terdiri berbagai kegiatan inkuiri yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan sendiri pengetahuan tentang topik. Buku guru memberikan petunjuk bagaimana kelas diimplementasikan. Sebelum mengimplementasikan guru diberi training, yang pada dasarnya adalah melakukan sendiri kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa serta mendiskusikan strategi paling efektif untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. 







Selasa, 01 April 2014

Landasan Teori Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

POSTINGAN TERBARU

Alamat blog kelas 9 SMPN 4 X Koto Tp. 2024/2025

 Siswa-siswi kelas 9 diberi tugas membuat blog, berikut ini adalah linknya. 1. 

POSTINGAN POPULAR